• Selamat Datang di Website Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Kadis TPH Kalbar paparkan arah pembangunan pertanian saat lokarya kurikulum Faperta Untan

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum memaparkan arah dan strategi pembangunan pertanian untuk pencapaian swasembada pangan berkelanjutan di provinsi Kalbar saat lokakarya kurikulum yang digelar Fakultas Pertanian Untan Pontianak.

"Arah Pembangunan pertanian di Kalbar di antaranya dengan penerapan pembangunan pertanian dengan strategi penguatan kapasitas kelembagaan tani (melalui kemitraan) dan upaya intensifikasi terhadap , tahapan proses produksi pertanian dari hulu sampai hilir yang berbasis klaster (kawasan sentra produksi), mengawal peningkatan kualitas, kuantitas dan jenis komoditi yang berorientasi ekspor. Semua dapat menjadi gambaran bagaimana kurikulum bisa menyesuaikan sehingga menjawab tantangan atau arah pembangunan ke depan," ujarnya, Rabu, 6 Oktober 2021.

Sementara itu, Dekan Faperta Untan Pontianak, Denah Suswati mengatakan pihaknya tengah melakukan penyesuasian kurikulum dan hal itu dalam rangka memperkuat program Kampus Merdeka sehingga lulusan mampu bersaing.

"Kurikulum ini dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi dosen mencapai tujuan pendidikan. Selain itu kurikulum di program studi juga harus mampu menjawab tantangan regional dan internasional termasuk melalui Kampus Merdeka bagaimana agar para lulusan yang dihasilkan memiliki kompetesi untuk bersaing di masa depan,” kata dia.

Ia  menyampaikan sebenarnya program  Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini sudah terlaksana mulai tahun akademik 2021-2022 dan  mahasiswanya saat ini sudah di semester lima dan tujuh.

“Ada lima program MBKM  yang diterapkan di Faperta dari delapan program yang tersedia. Ada yang ikut pertukaran mahasiswa di universitas luar Kalbar, magang dan asistensi mengajar,” katanya.

Ia menjelaskan  bahwa kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang berisikan bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, memerlukan rencana dan rancangan secara sistematis atas norma yang berlaku.

“Berkaitan MKBM, kurikulum yang ada disesuaikan. Sehingga lulusan bisa menjawab tantangan dan bisa bersaing,” kata dia.

Share

Government Public Relations

Facebook Fanspage

Visitor

Login anggota