Teknologi Landak menanam Bawang merah, Hasil 1 haktar 16 ton

Pontianak_Penanaman bawang merah menggunakan metode teknologi Landak dalam 1 hektare bisa menghasilkan sebanyak 16 ton, idenya para PKK Kalbar.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Tim Pengerak PKK Kalbar, Frederika Cornelis “metode Landak tidak terlepas dari ide PKK Kalbar,” ungkapnya.

Istri Gubernur Kalbar menambahkan munculnya metode Landak berawal dari  harga bawang yang selalu naik dan bahkan sulit ditemukan, maka dari itu PKK di gerakan untuk melakukan uji coba tanam bawang.

 “Kita juga dibantu oleh Dinas Pertanian Kalbar sehingga memberikan hasil yang memuaskan, dan akan di kembangkan lagi untuk kedepanya,” katanya.

Kadistan TPH Kalbar, Hazairin menambahkan saat ini kebutuhan Kalbar terhadap bawang merah sebanyak 9000 ton pertahun. Menurutnya kebutuhan saat ini memang masih didatangakan dari luar. Oleh karena itu agar Kalbar mandiri melakukan sejumlah kebun percontohan dan hasilnya memuaskan.

“Kita akan terus melakukan penanaman percontohan di Kalbar. Apalagi kementerian telah membantu 100 hektare. Ini kita akan sebar di Kalbar dan difokuskan di daerah perkotaan untuk menekan inflasi,” kata Kadistan Prov Kalbar

Dia mengungkapkan jika dari hasil yang ada 16 ton perhektare, untuk memenuhi kebutuhan Kalbar agar tidak mendatanagkan dari luar Kalbar yakni seluas 1000 hektare.

“Kalau 100 hektare ini bisa memberikan kontribusi 10 persen untuk memenuhi kebutuhan Kalbar. Untuk tahap awal 100 hektare cukup sambil melakukan penyempurnaan dan agar hasilnya maksimal,” terangnya

Lebih lanjut agar bantuan kementerian pertanian lebih maksimal pihaknya ketika dalam penanaman nanti akan menyiapakan penyuluh bagi petani.

“Petani kita akan bina dan dibimbing oleh tim penyuluh. Semoga rencana kita dan upaya kita ini terus memberikan kerj nya,”tambahnya

Anton yang juga penemu Teknologi Hazton untuk penanaman padi menjelas bahwa melalui Teknologi Landak untuk bawang merah setelah beberapa kali menanam bawang sudah teruji. Alhasil berdasarkan hasil ubit dari satu 1 lahan percontohan di Landak mampu menghasil 16 ton.

 “Untuk di Brebes saja maksimal satu hektare itu 10 ton. Sedangkan di Landak, Kalbar ini jauh mampu lebih baik. Saat ini saya tengah menyusun SOP-nya dulu agar penerapan ke depan sama dengan sekarang,” pungkas penemu Hazton.

(**)

30 November 2016