TANAMAN HORTIKULTURA BISA TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI KALBAR
Agroinfo
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalimantan Barat, Heronimus Hero mengatakan tanaman hortikultura memiliki peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Kalbar.
"Tanaman hortikultura memiliki prospek ekonomi yang berpengaruh ke masyarakat. Pembangunan pertanian muara akhirnya kesejahteraan masyarakat," ujarnya saat memberikan sambutan pada sosialisasi pengembangan tanaman hortikultura di Hotel Avara Pontianak, Selasa.
Untuk itu, tugas dinas pertanian, tanaman pangan dan hortikultura baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota untuk melakukan pendampingan kepada para petani. Meskipun dari sisi anggaran, perhatian yang lebih besar kepada tanaman pangan dibandingkan hortikultura.
"Pendampingan itu tidak hanya para produksi saja. Pendampingan yang dilakukan itu harus bisa memberikan keseimbangan antar suplai dan permintaan. Karena ini tugas untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan," jelas Hero.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak meragukan potensi pertanian hortikultura di Kalimantan Barat. Ia memberikan contoh kecil di Pontianak Utara, di mana hasil pertanian hortikultura bisa memberikan nilai tambah yang besar bagi petani meskipun diolah pada lahan yang kecil.
"Perkotaan misalnya luas lahan hanya 10 x 20 M2 sudah memberikan omset luar biasa karena manajemen agribisnis, panen setahun sembilan kali dengan omset luar biasa," contohnya.
Hero meyakini ke depan potensi hortikultura akan sangat berkembang. Bahkan dampaknya pada pemasukan masyarakat yang lebih baik.
"Sekedar informasi Kementerian Pertanian juga berupaya keras mengurangi impor dan memaksimalkan ekspor tanaman pertanian hortikultura," papar dia.
Dari sisi penetapan harga, untuk hortikultura saat ini belum ada. Sedangkan untuk tanaman pangan, pemerintah sudah ada menetapkan standar komoditas pangan tersebut.
Dengan hal itu tentu memberikan kesempatan bagi petani mendapatkan kesejahteraan lebih baik. Sebab kesempatan penentuan harga berdasarkan suplai dan permintaan lebih terbuka.
"Dibandingkan tanaman pangan, harga besar ditentukan. Kalau hortikultura tidak, sepanjang tidak keberatan antara kedua belah pihak, baik itu produsen maupun pembeli. Ini dampaknya juga pada kesejahteraan petani, "jelas dia
Terkait sosialisasi yang digelar satu hari tersebut diikuti oleh dinas pertanian di 14 kabupaten atau kota di Kalbar.