Strategi pembangunan pertanian di Kalbar untuk tujuan ekspor

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar saat ini mulai fokus melakukan pengembangan komoditi unggulan pertanian terutama untuk tujuan ekspor.

Saat ini produksi tanaman pangan dan hortikultura bukan lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri tetapi jauh dari itu bagaimana beberapa komoditi unggulan yang potensi diproduksi untuk tujuan ekspor.

“Untuk itu kita terus mengarahkan dan fokus pengembangan sejumlah komoditi unggulan untuk tujuan ekspor," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum.

Anum menjelaskan bahwa fokus pengembangan komoditi untuk ekspor tersebut menjadi program unggulan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas serta memperbanyak jenis komoditi yang potensi untuk tujuan ekspor.

Kalbar sangat potensi dan banyak jenis komoditi yang bisa diproduksi untuk tujuan ekspor seperti komoditi padi terutama beras khusus dan palawija, komoditi hortikultura seperti durian, jeruk, alpukat sinka, umbi - umbian, lidah buaya, buah naga dan lainnya.

Apalagi menurutnya, di Istana Wakil Presiden Jakarta pada 13 September 2021 Kalbar mendapatkan penghargaan Abdi Bakti Tani dari Kementerian Pertanian sebagai apresiasi  pemerintah pusat kepada Pemerintah Provinsi Kalbar yang berkontribusi maksimal dalam menyiapkan ketersediaan pangan untuk masyarakat dan mampu meningkatkan nilai serta jenis ekspor komoditi pertanian di Kalbar.

"Penghargaan Abdi Bakti Tani dari Kementerian Pertanian jadi stimulan dan semangat bagi kita semua untuk meningkatkan ketersediaan pangan untuk masyarakat dan juga mampu meningkatkan nilai dan jenis ekspor komoditi pertanian," katanya.

Anum menjelaskan ada pun strategi dan kebijakan yang telah akan dan telah dilakukan dalam upaya memaksimalkan pelaksanaan pembangunan pertanian di daerah ini di antaranya meningkatkan produksi padi dan palawija melalui intensifikasi dan pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas (provitas) dan produksi.

Kemudian, meningkatkan produksi, kualitas dan nilai ekspor dan mengembangkan jenis komoditi ekspor yang potensi di Kalbar yang lebih beragam lagi.

"Penerapan pembangunan pertanian dengan strategi peningkatan kapasitas kelembagaan petani kemitraan dengan industri pengolahan dan upaya intensifikasi terhadap tahapan proses produksi pertanian dari hulu sampai hilir yang berbasis claster (kawasan sentra produksi komoditi) yang berorientasi ekspor terus dimaksimalkan. Itu juga menjadi upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani," kata dia.

Pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas perbenihan tanaman pangan (palawija) dan hortikultura dalam rangka meningkatkan provitas dan produksi pertanian. Menetapkan kawasan sentra sentra produksi atau klaster sesuai komoditi pertanian di daerah kabupaten kota dengan Surat Keputusan Kepala Daerah masing masing kabupaten/kota. Sehingga fokus dalam pengembangan pertanian sesuai komoditi.

Dorongan, pendampingan dan pembinaan kepada petani, Poktan dan Gapoktan dalam berproduksi secara swadaya mandiri karena terbatasnya bantuan pemerintah terus dilakukan. Memaksimalkan bantuan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan) kepada Poktan dan petani di wilayah Kalbar dalam upaya intensifikasi dan peningkatan provitas dan produksi pertanian.

Penting juga inovasi dalam upaya mengubah lahan tadah hujan menjadi lahan irigasi permanen, dengan cara pompanisasi air sungai. Sehingga bisa ditingkatkan Indeks Pertanaman (IP) sampai empat kali tanam setahun.

"Harapan kita bersama semoga ke depan pembangunan pertanian di daerah Kalbar ini semakin maju lagi dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di semua komoditi dan kesejahteraan petani Kalbar dapat terwujud," katanya.

26 September 2021