Produksi jenis Keladi Singkawang mencapai 25 ton per hektare

Satu di antara komoditas pertanian yang patut dan potensial untuk dikembangkan oleh petani di Kalbar adalah Keladi Singkawang, hal itu karena dalam satu hektare bisa memproduksi mencapai 25 ton.

"Kita sendiri di kebun contoh Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar mencoba menanam dan dalam usia delapan bulan bisa mencapai 1 kilogram lebih per batang," ujar Kadistan TPH Kalbar, Heronimus Hero.

Ia menyebutkan bahwa dalam 1 hektare dapat menanam sekitar 40 ribu batang. Dengan demikian jika per batang saja 0,5 kilogram maka dalam satu haktare bisa sekitar 20 ton - 25 ton.

"Jadi potensial sekali untuk dikembangkan keladi terutama jenis Keladi Singkawang asal Kota Singkawang. Rasanya juga enak dan empuk," katanya.

Untuk pasar sendiri kata dia saat ini sebagian besar petani di Kalbar dijual ke Pulau Jawa. Untuk sentra keladi seperti Jenis Keladi Hitam dan lainya ada di Wajok, Mempawah.

"Untuk jumlahnya akan kita data seberapa besar karena saat ini perdagangan dalam negeri dan tidak ada tercatat di Balai Karantina. Apalagi mereka membawa ke dalam kapal - kapal yang tidak terlalu besar. Itu tidak terdata namun jumlahnya cukup besar. Di BPS juga komoditas keladi belum dicatat," kata dia.

Menurutnya, komoditas keladi sangat potensial karena selain dijual dalam bentuk segar juga diminati pelaku usaha terutama untuk membuat keripik stik keladi. Stik keladi menjadi satu di antara oleh - oleh dari Kalbar.

"Stik keladi tentu butuh keladi segar. Saat ini di pasaran harga keladi  segar Rp10.000 - Rp15.000 per kilogram. Harganya cukup tinggi," jelas dia.

Untuk perlakukan tanaman keladi menurutnya juga tidak terlalu ribet dan butuh perlakukan khusus. Sehingga hal itu menjadi alternatif bagi petani di Kalbar untuk dikembangkan terutama petani milenial.

"Berkebun keladi bisa menjadi alternatif sumber pedapatan petani di Kalbar. Bagi petani milenial, boleh ini dicoba dan dikembangkan," jelas dia.

23 Juli 2019