Peningkatan Produksi Komoditas Strategis sebagai Upaya Pengendalian Inflasi Pangan di Kalbar

Komoditas pangan khususnya tanaman pangan dan hortikultura seperti beras, jagung, cabai, bawang dan sayur-sayuran merupakan komoditi strategis yang rentan menjadi penyumbang inflasi. 

Penyesuaian harga BBM sudah mulai berdampak terhadap fluktuatif beberapa harga komoditi pangan trategis yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat, masalah ini sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. 

Upaya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar dalam rangka mengendalikan inflasi pangan adalah melalui pengawalan produksi dan pengembangan dalam rangka meningkatkan produksi pangan strategis agar ketersediaan bisa terjaga. 

"Komoditas strategis yang perlu dijaga betul adalah beras, karena bobot komoditas beras berpengaruh besar terhadap inflasi," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum.

Untuk beras di Kalbar berdasarkan Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis (SI PDPS) sampai dengan akhir Agustus 2022 produksi kita sebesar 689.200 ton, sedangkan kebutuhan 5.466.942 jiwa penduduk Kalbar sampai dengan Bulan Agustus 2022 adalah 342.364 ton beras. 

"Sehingga pada akhir Agustus 2022 masih surplus 346.893 ton beras dan surplus ini akan terus berlanjut sampai akhir Desember 2022, kita setiap bulannya masih akan surplus kurang lebih antara 280.000 ton s.d 300.000 ton setiap bulannya," ucap dia.

Untuk jagung setiap tahun rata-rata kita panen sebesar 40.000 Ha dengan produksi pipilan kering sebesar 220.000 ton PK dan hampir 50% produksi jagung kita Kalimantan Barat berasal dari Kabupaten Bengkayang. Kebutuhan akan jagung pipilan kering (PK) didominasi oleh industri pakan ternak yaitu sebesar 319.910 ton PK atau 99,99%, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat hanya 3.754 ton/tahun atau 0,01%. 

"Kebutuhan akan jagung pipilan kering kita Kalbar rata-rata setiap tahunnya adalah 323.664 ton PK untuk konsumsi dan kebutuhan pakan," katanya.

Sedangkan produksi kita setiap tahunnya baru mencapai rata-rata sebesar 220.000 ton PK, kita masih kekurangan kurang lebih 100.000 ton PK setiap tahunnya. Komoditas strategis sub sektor Hortikultura yang rentan dan selalu memberikan dampak pada inflasi yaitu Bawang Merah, Cabai Besar dan Cabai Rawit. 

Berdasarkan Sistem Penyajian Data Statistik Pertanian Hortikultura (Sipedas Hortikultura), sampai dengan bulan Agustus 2022 produksi Bawang Merah di Kalimantan Barat sebesar 27 

12 October 2022