PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN: MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN KESEJAHTERAAN PETANI
Pengolahan hasil pertanian merupakan faktor penting yang sering terabaikan dalam sektor pertanian. Meskipun pertanian berperan sebagai sumber pangan dan pendorong ekonomi, nilai jual produk pertanian sering rendah karena kurangnya pengolahan. Pengolahan yang baik dapat meningkatkan pendapatan petani hingga 30% dan memperpanjang umur simpan produk, menciptakan produk bernilai tambah, serta mengurangi pembusukan akibat kurangnya fasilitas penyimpanan (BPS, 2022).
PERTANIAN DI KALIMANTAN BARAT
Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki potensi pertanian besar dengan komoditas seperti padi, jagung, kedelai, serta buah tropis. Namun, pengolahan hasil pertanian di Kalbar menghadapi tantangan, seperti kurangnya infrastruktur dan pelatihan teknologi modern, yang menyebabkan produk sering rusak atau tidak terjual (Nurhayati & Handayani, 2020). Akses pasar yang terbatas juga menyulitkan petani untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga harga jual produk tetap rendah.
SINGKAWANG : PUSAT PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Singkawang, sebuah kota di Kalbar, menunjukkan potensi besar dalam pengolahan hasil pertanian. Dengan dukungan dari Dinas Pertanian, berbagai usaha kecil seperti keripik dan sambal mulai berkembang. Kelompok Tani Setapuk Mandiri di Singkawang Utara, misalnya, menerima bantuan alat pengolahan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat sejak 2021. Kelompok ini memproduksi berbagai jenis keripik dan menghasilkan 3 ton per bulan, dengan omset mencapai 5 juta rupiah. Produk mereka dipasarkan di berbagai daerah, termasuk Pontianak, Batam, dan Malaysia.
Dengan bantuan pemerintah, UPH Setapuk Mandiri dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan pasar, terutama menjelang hari raya. Produk mereka, yang sudah memiliki sertifikat halal dan PIRT, dipasarkan dengan merk "Nafisa" dan bersaing di pasar camilan sehat. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperluas pasar produk olahan.
TEKNOLOGI DALAM PENGOLAHAN
Inovasi teknologi juga memainkan peran penting dalam pengolahan hasil pertanian di Singkawang. Beberapa pelaku usaha mulai memanfaatkan mesin pengolahan modern untuk meningkatkan efisiensi produksi. Misalnya, penggunaan mesin pemotong dan pengering dapat mempercepat proses produksi dan menjaga kualitas produk. Menurut Suhardi dan Lestari (2022), "Dengan teknologi yang tepat, waktu produksi dapat dipercepat, dan hasil produk menjadi lebih konsisten dan berkualitas."
Teknologi memainkan peran penting tidak hanya dalam pengolahan hasil pertanian, tetapi juga dalam sistem pemasaran produk. Seiring berkembangnya digitalisasi, Kelompok Tani Setapuk Mandiri di Singkawang telah memanfaatkan berbagai platform online untuk memasarkan produk mereka, seperti Facebook Marketplace, TikTok Shop, dan Instagram. Dengan memanfaatkan platform digital ini, produk Keripik Nafisa dapat dikenal lebih luas, baik di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Digitalisasi pemasaran memberi kesempatan besar bagi Setapuk Mandiri untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih besar. Sari dan Putri (2023) menyatakan bahwa "strategi pemasaran yang efektif dapat meningkatkan penjualan produk lokal secara signifikan," yang terbukti dengan meningkatnya penjualan produk olahan Setapuk Mandiri, termasuk ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia, yang menghasilkan keuntungan lebih besar.
Memperkuat Pemasaran Digital melalui Segmentasi Pasar
Untuk memperkuat pemasaran digital, Setapuk Mandiri dapat melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi target konsumen berdasarkan minat dan demografi. Misalnya, Keripik Nafisa bisa dipasarkan kepada konsumen yang tertarik pada camilan sehat atau produk lokal berkualitas tinggi. Segmentasi lebih lanjut dapat mencakup kelompok umur, seperti remaja yang lebih aktif di platform media sosial seperti TikTok, atau keluarga yang mencari camilan sehat untuk anak-anak. Pendekatan ini akan membantu Setapuk Mandiri mencapai audiens yang tepat dan meningkatkan penjualan.
Konten Pemasaran untuk Meningkatkan Engagement
Kelompok Tani Setapuk Mandiri juga dapat memperkuat pemasaran digital dengan konten pemasaran yang menarik, seperti storytelling, ulasan pelanggan, dan tutorial penggunaan produk. Konsumen yang melihat cerita di balik pembuatan Keripik Nafisa atau mendengarkan pengalaman positif pelanggan sebelumnya akan merasa lebih terhubung dengan merek dan produk. Konten yang menarik ini akan menciptakan engagement yang lebih tinggi, meningkatkan kesadaran merek, dan memperkuat hubungan dengan konsumen.
Maksimalkan Platform E-Commerce Besar
Selain memanfaatkan platform seperti Facebook Marketplace dan TikTok Shop, Setapuk Mandiri sebaiknya memperluas jangkauan mereka dengan memanfaatkan platform e-commerce besar seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Platform ini memiliki jaringan distribusi yang luas dan basis pelanggan yang besar di seluruh Indonesia, yang memungkinkan produk mereka untuk dijangkau oleh lebih banyak konsumen di berbagai daerah. Memanfaatkan e-commerce besar akan mempercepat distribusi produk dan memperkenalkan Keripik Nafisa ke pasar yang lebih luas.
Analitik Digital untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran
Salah satu keuntungan besar dari digitalisasi pemasaran adalah akses ke data analitik. Setapuk Mandiri dapat memanfaatkan data dari setiap platform digital untuk menganalisis preferensi konsumen, tingkat penjualan, dan efektivitas konten yang telah diposting. Dengan informasi ini, mereka dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka, memilih platform yang paling efektif, dan meningkatkan kualitas konten untuk memaksimalkan konversi penjualan.
Program Loyalitas untuk Meningkatkan Penjualan
Untuk mendorong pembelian berulang, Setapuk Mandiri bisa merancang program loyalitas digital seperti diskon khusus atau poin reward bagi konsumen yang sering membeli produk mereka. Program ini akan memperkuat hubungan dengan konsumen dan mendorong mereka untuk kembali membeli produk Keripik Nafisa, meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.
Kolaborasi dengan Influencer untuk Meningkatkan Visibilitas
Untuk memperluas visibilitas, Setapuk Mandiri dapat berkolaborasi dengan influencer atau micro-influencer yang memiliki audiens tertarik pada produk lokal atau ramah lingkungan. Influencer ini dapat membantu mempromosikan produk secara lebih personal dan autentik, yang akan menarik perhatian konsumen baru yang mungkin belum mengenal produk mereka sebelumnya. Kerja sama semacam ini dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek, sehingga produk Keripik Nafisa semakin dikenal.
Tantangan Dan Solusi Dalam Digitalisasi Pemasaran
Meskipun digitalisasi membuka banyak peluang, Setapuk Mandiri juga menghadapi tantangan seperti keterbatasan kemampuan digital dan biaya iklan online yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini, mereka dapat mengadakan pelatihan pemasaran digital untuk anggota kelompok, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun oleh pelaku usaha digital. Pelatihan ini akan meningkatkan kapasitas mereka dalam memanfaatkan teknologi pemasaran digital dengan lebih efisien, memungkinkan mereka untuk menekan biaya dan mengoptimalkan hasil pemasaran.
Potensi Singkawang sebagai Pusat Pengolahan Hasil Pertanian
Singkawang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengolahan hasil pertanian yang diakui secara nasional, dengan syarat tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi. Dukungan yang tepat dari pemerintah dan pelaku usaha akan mendorong kelompok tani di Singkawang untuk terus berinovasi dalam produk dan pemasaran mereka, serta memperluas jangkauan pasar mereka. Dengan memanfaatkan digitalisasi pemasaran secara maksimal, Singkawang dapat menjadi contoh sukses pemasaran produk lokal yang berkembang pesat di tingkat nasional dan internasional.
Oleh:
Reni Fransiska Kaban, SP ; Dr. Eva Dolorosa, MM., M.Sc
Magister Agribisnis Fakultas Pertanian UNTAN