Peluang Pasar ekspor produk pertanian ke Sarawak terbuka lebar
Peluang ekspor produk pertanian dari Kalbar ke Sarawak terbuka lebar pasalnya saat ini daerah tersebut untuk beberapa komoditas pertanian masih defisit. Hal itu sebagaimana disampaikan Asisten Konsul Fungsi Ekonomi KJRI Kuching, Alexander Legawa saat menjadi pembicaraan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah Perbatasan Kalbar untuk Potensi Ekspor Komoditas Pertanian di Pontianak, Rabu .
“Sarawak, Malaysia masih perlu mengimpor komoditas pertanian guna memenuhi kebutuhan pangannya. Itu menjadi peluang ekspor yang semestinya dimanfaatkan oleh para ekpsortir pertanian di provinsi ini. Beberapa komoditas pertanian itu masih defisit, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Sehingga ini peluangnya besar sekali masuk ke pasar mereka,” ujarnya.
Alexander menyebutkan apalagi Kalbar sudah memiliki keunggulan dan kemudahan ekspor pertanian ke Sarawak, terutama dari segi infrastruktur. Kalbar sudah memiliki 3 pintu masuk resmi atau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yakni di Sambas, Sanggau dan Kapuas Hulu.
“Saat ini infrastruktur sudah bagus, jalan sudah bagus, dan sudah ada dry port. Apalagi hampir tidak ada larangan barang dari Indonesia yang masuk ke Malaysia, hanya beberapa komoditas pertanian saja, salah satunya buah mangga, manggis dan lainnya,” kata dia.
Dia menyebut, ada beberapa komoditas pertanian yang potensial untuk diekspor ke Sarawak, seperti durian, langsat, karet, padi, jeruk, pisang tanduk, batuk kelapa, olahan lidah buaya, hingga kopi.
“Melihat potensi ini KJRI juga melakukan berbagai upaya agar produk-produk dalam negeri dapat menembus pasar ekspor. Beberapa langkah yang ditempuh di antaranya mempromosikan lewat expo yang digelar, terlibat pameran yang digelar di Serawak, hingga membawa delegasi Serawak berkunjung ke Indoensia. Intinya kita berupaya agar bagaimana mendekatkan produk kita pada mereka (Malaysia),” kata dia.