PEGEMBANGAN PADI BEBAS RESIDU 2019 DIARAHKAN DI SAMBAS
Agroinfo
Pontianak - Dinas Pertanian, Tanaman dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar akan mengembankan padi bebas residu di Kabupaten Sambas.
"Saat ini meskipun belum diputuskan secara tertulis,namun diarahkan sudah ada 15 ribu hektare yang mendukung program tersebut di Sambas," ujar Kepala Distan TPH Kalbar, Heronimus Hero.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan padi bebas residu tersebut arahnya pertanian yang ramah lingkungan dan organik.
"Mudah - mudahan dengan lebel bebas residu, meskipun beras putih nanti harganya bisa khusus atau sama dengan mengarah beras khusus. Harganya tentu nanti bisa di atas Rp15 ribu per kilogram," kata dia.
Hero menambahkan bahwa melalui program tersebut juga dalam rangka meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) di daerah itu.
"Potensi dan pasar untuk beras organik itu besar dan luas. Sehingga diharapkan nanti tingkat kesejahteraan petani semakin meningkat," jelas dia.
Terkait budidaya padi di Kabupaten Sambas, menurutnya pada 2019 ini dari sisi program pemerintah tetap masih menjadi prioritas.
"Hal itu karena Kabupaten Sambas masih menjadi andalan Provinsi Kalbar untuk produksi beras. Setiap tahun luas tanam di daerah itu di atas 100 ribu hektare," kata dia.
Hero menambahkan bahwa suplai produksi dari kabupaten paling utara di Provinsi Kalbar tersebut atau berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia bisa mengambil porsi mencapai 50 persen di Kalbar.
"Dari total produksi padi di Kalbar, hampir 50 persen dari Kabupaten Sambas. Artinya Kabupaten Sambas masih menjadi lumbung padi Kalbar," kata dia.