Panen 16 Ton Bawang Merah, Mentan Puji Lihainya Ibu-ibu di Kalbar

Landak - Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen bawang merah sebesar 16 ton/ hektar di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar). Panen tersebut merupakan inisiatif dari para ibu-ibu di wilayah tersebut.

"Kami apresiasi bu Gubernur, ini adalah gagasan luar biasa dimulai menanam bawang. Produksinya 16 ton per hektar. Kalau ini dikembangkan luar biasa," ujar Amran di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, (22/10/2016).

Hadir di lokasi, terdapat Gubernur Kalimantan Cornelis serta istri Gubernur Frederika, Wakil Ketua Komisi IV Daniel Johan, Anggota Komisi IX Dapil Kalbar Karolin Margret Natasa. Panen bawang ini dilakukan di tanah seluas 1 hektar yang memproduksi 16 ton/hektar.

Amran mengatakan, hal ini merupakan pertama kalinya melakukan tanam bawang merah di Kalbar. Sebelumnya bawang merah hanya berasal dari Jawa sehingga biaya distribusinya membuat harga bawang mahal.

Saat ini harga bawang merah di Kabupaten Landak sekitar Rp 40.000/ kg sehingga dengan volumen panen tersebut, petani mendapatkan omzet Rp 600 juta. Amran mengatakan hal ini akan menguntungkan daerah. Oleh karenanya tahun 2017 ditargetkan ada 100 hektar lahan untuk ditanami bawang agar menambah pendapatan daerah dan mengurangi inflasi akibat biaya distribusi.

"Kita hitung 1 hektar bisa dapat 600 juta. Ini luar biasa dengan harga saat ini di Kalbar, biaya (produksi) Rp 200 juta. Ada untung Rp 400 juta, itu per bulan 200 juta. Itu jauh dari gaji menteri sehingga kami minta pak Kadis ini di tambah 100 hektar," kata Amran.

Amran juga melakukan tanam bawang di lokasi yang sama. Ia dan pejabat lainnya menanamkan bawang merah di lahan yang tersedia. Ia mengapresiasi istri Gubernur Kalbar Frederika yang melakukan inisiatif untuk menanam bawang di Kalbar. 

Sementara itu, Frederika mengaku banyak ibu-ibu mengeluh harga bawang mahal karena dikirim dari Jawa oleh karena itu munculah percobaan untuk menanam bawang di lahan 1 hektar.

"Karena setiap bulan itu naik harganya kita coba tanam bawang ternyata bisa. Mau lihat 1 hektarnya seberapa sih ternyata dengan 16 ton jadi nggak sia-sia juga," kata Frederika.

"Ini baru percontohan kalau sudah 16 ton, dia akan bantuan cuma-cuma 100 hektar. Mudah-mudahan kami tim penggerak PKK bisa mensosialisasikan sehingga meyakinkan masyarakat itu mau nanam bawang karena kalau orang desa itu nggak mau dia kalau belum lihat nyata," tandasnya.

(mkl/mkl) sumbe: Detik.com

23 October 2016