MEMILIKI KUALITAS TERSENDIRI BERAS PEMANGKAT DISERAP INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

Agroinfo-Pemangkat

Beras Pemangkat, demikian masyarakat mengenalnya dalam perdagangan beras. Beras Pemangkat  sudah dikenal lama oleh Masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Sambas, tetapi juga oleh sebagian besar masyarakat Kalimantan Barat. Beras Pemangkat sempat popular pada era tahun 80 an dan 90 an,  dan mudah ditemukan di pasar. Namun seiring dengan waktu, jumlah peredarannya di pasar semakin berkurang bahkan cenderung sulit ditemukan. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan semakin langkanya Beras Pemangkat tersebut, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar telah melakukan identifikasi di lapangan  beberapa waktu yang lalu.

Identifikasi yang langsung dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Heronimus Hero  tersebut berhasil mengungkap apa sebanarnya yang menyebabkan Beras Pemangkat agak terbatas beredar di pasar perdagangan beras.

 

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sambas di lokasi Kecamatan Pemangkat dan Kota Singkawang, Hero mengatakan bahwa pada dasarnya Beras Pemangkat yang aslinya berasal dari jenis Padi local varietas Ringka Cundong masih cukup banyak ditanam masyarakat, khususnya para petani di Pemangkat, Kabupaten Sambas.  Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kelompok Tani Aneka 4 di desa Prapakan Kecamatan Pemangkat,  setidaknya terdapat 200 Ha lahan masyarakat yang  menanam Padi Ringka Cundong (Beras Pemangkat) pada Musim Tanam ini. Masyarakat masih mengembangkannya karena daya tahan dan adaptasinya yang cukup kuat, serta tidak memerlukan perawatan intensif seperti jenis padi unggul baru yang lain. Namun demikian Padi Ringka Cundong  memiliki umur panen yang lebih panjang dari padi unggul baru, yaitu sekitar 7 Bulan dihitung sejak semai.  Dengan Potensi Produktivitas 2  sampai 3 ton per hektar, maka jumlah produksi  paling tidak sekitar  400 ton pada musim tanam ini. Jumlah produksi tersebut bisa lebih tinggi karena tidak hanya masyarakat Pemangkat yang mengembangkannya, tetapi juga beberapa daerah di Kabupaten Sambas.

 

Dari segi rasa, beras Pemangkat memiliki tekstur Pera’ namun rasa yang enak dan harum. Karakter ini lah yang menyebabkan Beras Pemangkat kurang beredar di Pasaran, karena sebagian besar diserap oleh Industri Pengolahan, yaitu industry pengolahan Mie putih.  Hampir seluruh Pengusaha Olahan Mie Putih khususnya di Kota Singkawang, menggunakan Beras Pemangkat sebagai bahan utama pembuatan Mie Putih.  Alasannya karena Mie putih yang dihasilkan dari Beras Pemangkat, memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lebih stabil ketika di olah menjadi masakan.

 

Setidaknya ada 10 pabrik pengolah mie putih di Singkawang yang menggunakan Beras Pemangkat sebagai bahan utama. Belum lagi dengan pengusaha pengolahan mie putih skala kecil, memilih Beras Pemangkat sebagai bahan utama pembuatan Mie Putih.  Berdasarkan pernyataan dari salah satu Produsen Mie Putih  di Pasar Turi Singkawang, Pak Fredy (Ahian), mengatakan bahwa setiap hari sekitar 300 sampai 400 Kg Beras Pemangkat diolah menjadi Mie Putih. Ini berarti dari 10 perusahaan pembuat Mie putih yang ada memerlukan Beras Pemangkat sekitar 3 – 4  ton per hari.  Ini berarti sekitar 20 ton per bulan. Untuk mendapatkan Beras Pemangkat, bahkan Para Pengusaha Mie Putih sudah harus membeli Beras Pemangkat dalam bentuk Gabah. Ini dilakukan untuk memastikan Beras Pemangkat tidak bercampur dengan beras lain, dan juga sebagai langkah antisipasi agar tidak keduluan di beli oleh masayarakat atau perusahaan lain.

 

Hal tersebut lah yang menyebabkan Beras Pemangkat jarang beredar di Pasar, karena sebagian besar telah diserap oleh industry pengolahan Mie Putih.  Bahkan untuk kebutuhan Industry Pengolahan Mie putih saja, Beras Pemangkat masih kurang karena dalam setahun diperlukan sekitar 240 ton Beras Pemangkat.  Untuk mengatasi bahan baku yang kurang, para pengusaha pengolah Mie Putih harus mendatangkan beras dari jawa yang karakternya mirip dengan Beras Pemangkat. Mereka menyebutnya dengan nama Beras PB. Berdasarkan Pernyataan dari Pak Ahian, jika kondisi Beras Pemangkat kurang teredia, mereka harus mencampur Beras Pemangkat dengan Beras lain yang berasal dari Jawa dengan campuran 2 : 1 agar tetap dapat mempertahankan kualitas Mie putih yang dihasilkan.

 

Sebenarnya, beberapa jenis Beras local juga cocok untuk bahan baku Mie putih, yaitu Varietas Serendah, Beras Ketumbar, dan Beras Paloh yang semuanya juga ada di Kabupaten Sambas. Namun Beras Pemangkat lah yang terbaik. Demikian kata Pak Ahian. ** H2o**

07 December 2018