Melihat produksi Borneo Lemonde Extract di Singkawang

Komisi II DPRD Kalbar yang didampingi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar melakukukan kunjungan kerja dan satu di antaranya melihat produksi dari hilirisasi buah melon, Senin (8/7). Hilirisasi melon yang berada di Kelurahan Bagak Sahwa, Singkawang  tersebut dengan merek dagang Borneo Lemonde Extract.

Bornoe Lemande Extract saat ini diminati pasar luar Kalbar terutama dari Pulau Jawa. Owner Bornoe Leman Extract, Agustina menyebutkan bahwa produk kesehatan dari komoditi lemon yang ditanamnya seluas 3 hektare tersebut dikembangkan sejak 3 tahun silam.

"Kita bersyukur produk olahan dari lemon menjadi produk kesehatan saat ini sangat diminati terutama dari luar Kalbar seperti dari Jakarta dan sekitarnya. Meskipun pasar lokal di Kalbar juga ramai," ujarnya di Singkawang, Selasa.

Ia menjelaskan produk Bornoe Lemande Extract  memiliki dua jenis yakni orginal dan sudah ada campuran dengan jahe serta bahan lainnya. Untuk orginal 1 liter dibandrol Rp110.000. Sedangkan untuk yang campuran Rp160.000.

"Untuk pemasaran saya saat ini masih menggunakan media sosial seperti instagram. Untuk pasarnya cukup luas dan kita bersyukur akan hal itu," jelas dia.

Ia menyebutkan ada sekitar 500 botol per bulan laku terjual. Di momen tertentu bahkan menurutnya lebih. Untuk menghasilkan 1 liter ekstrak dibutuhkan sekitar 13 kilogram mentah.

"Untuk bahan baku lemon saya ada menanam sendiri yakni di lahan 3 hektare. Kekurangan bahan baku saya membeli punya keluarga atau warga sekitar kebun saya ini yang saya ajak namam, saya beli," jelas dia.

Agustina menyebutkan seiiring akan kesadaran masyarkat terhadap produk kesehatan yang alami dan ingin pola hidup sehat mendorong produknya kian laris. Apalagi apa yang dibuat tanpa pengawet.

"Produk saya ini tahan 3 bulan. Kita asli tanpa bahan pengawet. Lemon ini untuk banyak hal manfaatnya. Sekarang orang sudah peduli akan kesehatan," kata dia.

Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut sangat menyambut baik dan mengapresiasi kepada pemilik kebun atau Bornoe Lemande Extract  yang pandai mengolah produk pertanian menjadi produk kesehatan.

"Kita apresiasi produk Bornoe Lemande Extract . Ini bentuk pandai melihat peluang dan pasar. Ini bisa menjadi contoh petani lain di Kalbar untuk menjadikan pertanian sebagai usaha tani. Permintaan tinggi dan harga sangat baik dari hilirisasi lemon tersebut," kata dia.

Sementara itu Kepala Distan Kalbar, Heronimus Hero yang mendampingi kunjungan kerja Komisi II DPRD Kalbar tersebut menyebutkan bahwa apa yang dilakukan pemilik kebun dan produk turunannya bisa menjadi contoh bahwa bidang pertanian menjanjikan.

"Bagi petani di Kalbar termasuk kaum milenial hal seperti ini bisa menjadi gambaran bahwa usaha tani itu luas dan memiliki peluang usaha yang menjanjikan," jelas dia.

09 Juli 2019