Kadistan TPH Kalbar monitoring pengembangan padi Ringkak Condong di Sambas

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalbar, Floreninus Anum melakukan monitoring pengembangan padi varietas lokal, Ringkak Condong di Desa Salatiga, Kabupaten Sambas, Jumat (18/12/2020).

Anum menjelaskan bahwa pengembangan padi Ringkak Condong sebagai upaya memenuhi kebutuhan industri mie daerah tersebut.

Varietas Ringkak Condong sangat cocok dan paling diminati oleh industri mie di Kalbar karena kualitas dan rasa sangat pas. Untuk itu pengembangan dalam rangka pemenuhan terus dilakukan baik dari bantuan pemerintah dan juga dorongan pengembangan swadaya kepada masyarakat, ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa kebutuhan beras dari padi Ringkak Condong untuk industri mie di Kota Singkawang saja sebanyak 3 - 4 ton dalam per hari.

Nah, dalam sebulan lebih dari 100 ton harus dipenuhi beras untuk mie tersebut. Itu baru Kota Singakwang saja yang berbatasan dengan Kabupaten Sambas. Belum lagi di daerah lainnya, kata dia.

Untuk daerah pengembangan di Sambas sendiri ia mencontohkan seperti di Desa Salatiga, Kabupaten Sambas. Pihaknya yang melakukan pemantauan di lapangan melihat langsung tingkat kesuburan padi lokal tersebut dan diprediksikan produktivitasnya mencapai 4-5 ton per hektare.

Potensi lahan pertanian padi di Desa Salatiga ini ada 3.244 hektare. Dari luas lahan yang ada tersebut sekitar 50 hektare nya sudah mengembangkan padi Ringkak Cundong tersebut, katanya.

Ia berharap di desa tersebut bisa menjadi contoh daerah lainya dalam pemenuhan beras untuk industri mie di Kalbar sehingga ketersediaannya selalu terjaga.

Ke depan produktivitas padi ini terus kita maksimalkan. Pengembangannya juga kita tingkatkan sehingga kebutuhan yang ada dan dipastikan meningkat setiap tahunnya bisa terpenuhi oleh petani di Sambas ini,” katanya.

19 December 2020