Ini cara Amran membangun 4 juta hektar
Banjarmasin - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan saat ini ada 4 juta hektar lahan tidur atau tidak optimal karena tidak produktif. Ia mengatakan ada beberapa cara untuk mengatasinya, salah satunya dengan berkordinasi dengan Menteri Desa PDT. Bentuk koordinasi yang dibangun misalnya Kementerian Desa PDT membangun embung, sedangkan Kementan mengadakan benih dan pompanya. Nantinya, Kementan akan membangun sawah di daerah-daerah yang kekurangan produksi. "4 juta ini kami sinkronisasi dengan Menteri Desa, Menteri Desa membangun embung, kalau ada embungnya aku yang beri pompa, kami beri benih, kemudian kami bangun sawahnya," kata Amran, usai rakor pangan, di Hotel Novotel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu malam (14/12/2016) Ia mengatakan saat ini ada program pembangunan embung sebanyak 75.328 titik atau seluas 759.147 ha pemanfaatan air sungai sebanyak 170.483 paket atau 2,57 juta ha, long storage di 5832 titik atau 91.039 ha, pembangunan DAM-parit sebanyak 8.781 titik atau 612.068 ha, 1.018 titik atau 24.339 ha. Keseluruhan proyek tersebut membutuhkan anggaran multiyears sebanyak Rp 22,6 triliun. Program tersebut tersebar di 34 provinsi, 401 kabupaten/kota, 3287 kecamatan dan 13.829 desa. Lahan yang belum optimal itu baru dapat memproduksi 1 kali per tahun sehingga Amran meminta lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk 2 hingga 3 kali masa tanam dalam setahun. "Kalau tanam yang biasa 1 kali dalam setahun jadi 2 kali dalam setahun," imbuhnya. Ia mencontohkan daerah Kalimantan Selatan memiliki luas lahan sebanyak 500.000 hektar dan memiliki luas tanam 500.000 yang artinya baru 1 kali tanam dalam setahun sementara ia ingin mengoptimalkan menjadi 2 kali dalam setahun. Untuk menggenjot produktivitas lahan, Amran mengatakan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan seperti traktor, alsintan, dan lainnya sesuai kebutuhan daerah. "Kalsel sudah surplus, kita harus tingkatkan lahannya luasnya 500.000 hektar tapi luas tanamnya juga 500.000 jadi cuma 1 kali tanam, kalau ini bisa 2 kali juga aku minta jadi 1 juta hektar, kalau misal minta pompa aku kasih, traktor kasih, irigasi tersier kami siapkan," imbuhnya. Ia menyebut daerah-daerah seperti Kalimantan misalnya harus mandiri pangan agar tidak mengirim hasil pertanian dari daerah lain yang menjadikannya mahal karena biaya logistik. Hal itu menimbulkan inflasi di daerah. "Kalimantan ini pulau harus swasembada padi, jagung, bawang, cabai, ini harus dipenuhi sendiri, kalau diangkut dari Surabaya biaya bisa ditanggung masyarakat itu terjadi inflasi kemiskinan meningkat, ini pertumbuhan ekonominya paling rendah," ujarnya.
Sumber : Detik.com