GUBERNUR KALBAR DORONG PETANI GUNAKAN BENIH UNGGUL

Agroinfo

Mempawah - Gubernur Kalimnatan Barat, Sutarmidji mendorong seluruh petani  terutama dalam budidaya padi untuk menerapkan intensifikasi pertanian dan satu di antaranya dengan  menggunakan benih unggul.

"Saatnya petani kita melakukan intensifikasi pertanian yakni dengan menggunakan benih unggul. Dengan demikian kita bisa memanfaatkan lahan yang ada dan hasilnya juga bisa jauh lebih besar," ujarnya saat melakukan kunjungan ke UPT Pembenihan Tanaman Pangan Distan TPH Kalimantan Barat di Mempawah, Jumat (1/2).

Sutarmijdi berharap dengan intensifikasi pertanian tersebut bisa mendorong produktivitas padi di Kalimantan Barat bisa jauh lebih meningkat.

"Saat ini produktivitas padi kita baru dikisaran 2,6 ton - 3 ton per hektare. Sehingga dengan benih unggul bisa kita bisa tingkatkan. Anggap saja bisa mencapai 3,5 ton per hektare. Dengan itu akan ada peningkatan sekitar 20 persen" kata dia.

Sutarmijdi juga menambahkan terpenting juga saat ini di sektor pertanian di Kalimantan Barat dalam penangan dan budidaya padi dengan cara - cara mekanik.

"Cara - cara penanagan mekanik harus sudah semua dilakukan seperti panen. Dengan mekanik supaya tidak ada terbuang. Kalau manual kan bisa gugurnya mencapai 5 persen. Itu tentu petani rugi. Kita bisa gunakan peralatan dan model sederhana seperti di Kalimantan Selatan dan Palembang. Di sana bisa mencapai 4,5 ton per per hektare. Padahal kondisi tanahnya tidak jauh beda dengan kita," jelas dia.

Sementara itu kata dia, untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) di atas 100, penting juga megembangkan beras hitam dan merah di Kalimantan Barat

"Agar NTP kita lebih dari 100 persen, maka perlu dikembangakan beras hitam dan merah karena harganya di atas Rp22 ribu per kilogram," jelas dia.

Apalagi menurutnya, selain harga yang tinggi dan permintaan pasar yang cukup besar juga dalam budidaya tidak jauh beda dengan jenis padi yang biasanya.

"Budidaya padi hitam dan merah hampir sama dengan padi yang biasanya. Produktivitasnya juga demikian. Hanya saja bedah jenis padinya. Sehingga kita dorong petani menanam itu," kata dia.

02 Februari 2019