Durian Na, Juara Pertama Kontes Durian Unggul Asli Kalbar

SANGGAU (Agroinfo) – Durian Na keluar sebagai juara pertama pada Kontes Durian Unggul Asli Kalimantan Barat yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau di Balai Karangan, Kecamatan Sekayam, Jumat (27/7/2018).

Durian Na atau lebih dikenal dengan sebutan Durian Udang milik Muksin, warga Dusun Raut Muara, Balai Karangan ini mengungguli durian-durian milik 101 peserta kontes lainnya.

“Yang nomor 1 warnanya sangat bagus, edible porsinya sangat tinggi ketebalan sangat tinggi, teksturnya lembut halus, rasanya manis pulen. Dan yang terakhir itu umaminya cukup bagus. Warnanya agak oranye,” ujar Karim Aristides, salah satu juri asal Papua, kemarin.

Dalam memberikan penilaian, tiga juri yakni Karim yang merupakan penemu durian pelangi Papua, Tambron dari Bangka, dan Tirto dari Surabaya, masing-masing menilai lima unsur kualitas durian.

Pertama warna dengan bobot penilaian 20 persen, ketebalan 25 persen, tekstur daging 15 persen, cita rasa 20 persen kelezatan 20 persen. Sementara edible porsi (bagian yang dapat dimakan) minimal 30 persen dari berat kotor durian.

Muksin, peserta nomor 56 yang menjadi juara pertama Kontes Durian Unggul Asli Kalbar di Balai Karangan.

Karim mengatakan, dari tiga pemenang, rata-rata kualitas rasa durian cenderung manis. Berbeda pada kontes tahun sebelumnya, juara pertama memiliki cita rasa manis bercampur pahit. Sebagaimana diketahui, kontes durian unggul di Kabupaten Sanggau adalah kelima kalinya sejak 2013.

“Kita dapat rata-rata manis kental, manis gurih lah. Pahitnya tidak dapat, yang juara satu, juara dua, juara tiga begitu juga,” ucapanya.

Untuk kepentingan ekspor, kata Karim, durian-durian juara ini hanya bisa diekspor ke negara-negara tertentu saja. Pasalnya, rasa pahit tidak didapat. Sementara di negara-negara yang memang tingkat permintaan durian cukup besar seperti Cina, rasa manis bercampur pahit pada durian, itulah yang paling digemari.

“Dari segi rasa tidak masuk. Tapi dari segi warna, edible, umaminya itu masuk. Tapi cuma rasanya dia tidak ada pahit, makanya durian yang begini kita ekspor seperti ke Cina atau negara besar seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia itu menginginkan rasa manis bercampur pahit. Kalau manis itu kebanyakan yang mau Thailand, Jepang, Korea atau Indonesia sendiri,” kata Karim menjelaskan.

Masing-masing pemenang, berhak mendapatkan hadiah dari panitia berupa sejumlah uang tunai dan alat pembuka durian bantuan tamu dari Jakarta. Ada juara harapan, dan sejumlah peserta yang tidak masuk dalam kategori juara mendapatkan doorprize.

Kontes tersebut dihadiri Dirjen Hortikultura Kementan RI Suwandi, Kadistan-TPH Kalbar Heronimus Hero, dan Forkopimda Pemerintah Kabupaten Sanggau, serta tamu-tamu dari luar provinsi dan mancanegara seperti dari Prancis dan Belgia.

31 Juli 2018