Dukung Perluasan Areal Tanam dan Indeks Pertanaman Padi dan Jagung: Kementerian Pertanian Alokasikan 271 Pompa Air untuk Petani di Sanggau
Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian nasional melalui berbagai program strategis. Salah satu inisiatif penting adalah mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pada komoditas padi dan jagung. Dalam rangka mendukung program ini, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian mengalokasikan bantuan berupa 271 unit pompa air kepada kelompok tani di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Acara penyerahan bantuan pompa air tersebut berlangsung pada Senin, 23 September 2024, di kantor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sanggau. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Sanggau, Suherman, SH, MH, didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Florentinus Anum, M.Si.
Dalam sambutannya, Florentinus Anum menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian. Bantuan ini dianggap sangat strategis dalam mendukung upaya peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Sanggau, khususnya dalam pengelolaan air untuk lahan pertanian. "Dengan adanya pompa air ini, petani dapat mengoptimalkan sistem irigasi, terutama pada musim kemarau, sehingga dapat meningkatkan luas tanam dan meningkatkan jumlah panen per tahun," ujar Anum.
Florentinus Anum, selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, menambahkan bahwa bantuan pompa air ini sejalan dengan program peningkatan Indeks Pertanaman (IP) yang ditargetkan oleh pemerintah. Indeks Pertanaman adalah upaya untuk meningkatkan frekuensi tanam dalam setahun melalui pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, termasuk dengan memanfaatkan pompa air untuk memastikan pasokan air yang cukup di lahan pertanian.
"Dengan peningkatan Indeks Pertanaman, diharapkan petani bisa menanam lebih dari sekali dalam setahun, baik untuk komoditas padi maupun jagung. Ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Anum.
Florentinus Anum mengungkapkan sebenarnya pembangunan pertanian dalam kondisi tidak baik-baik saja. Artinya, jika tidak ada upaya mengatasi kondisi pembangunan pertanian maka kedepan Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sanggau akan menghadapi masalah pangan.
"Pangan ini sangat penting, artinya rakyat Indonesia ini harus cukup makan. Bahkan upaya kita, kedepan bisa menjadi negara produsen, bisa mengekspor pangan, karena selama ini kita impor dalam hal pangan beras. Oleh karena itu, pemerintah, dalam arti pemerintah pusat, provinsi, kabupaten hingga desa termasuk TNI dan Polri saling bekerjasama, sinergi dalam rangka menyiapkan ketahanan pangan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Sanggau ini, supaya kita tidak kurang," ungkapnya.
Anum menegaskan, utamanya beras masih merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Jika tidak terpenuhi akan menjadi masalah dan berdampak seperti kesehatan menurun, kurang makan, kemudian bisa menjadikan ekonomi masyarakat semakin rendah, termasuk konflik sosial.
"Pengalaman kita di Kalimantan Barat ini, selalu diupayakan memenuhi kebutuhan dasar pangan untuk rakyat kita, supaya aman, tertib, tidak ada gejolak, kemudian ekonomi Kalimantan Barat juga bagus, inflasi bisa terkendali, itu satu tujuannya. Nah kemudian, kenapa harus kita bantu Alsintan, karena dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian itu, kita sekarang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Kita sekarang dihadapkan dengan kondisi iklim ekstrim. El Nino, kekeringan di mana-mana, sehingga ini perlu kita atasi melalui kegiatan yang namanya perluasan areal tanam (PAT)," jelasnya.
Program bantuan ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah, yang juga berdampak langsung pada pencapaian target ketahanan pangan nasional. Dukungan infrastruktur pertanian seperti pompa air diharapkan dapat membantu petani mengatasi tantangan iklim yang semakin tidak menentu, sekaligus meningkatkan produktivitas lahan pertanian secara keseluruhan.
Selain itu, Kementerian Pertanian juga berkomitmen untuk terus memberikan bimbingan teknis dan pendampingan kepada para petani dalam pengelolaan teknologi pertanian modern, termasuk pemanfaatan pompa air yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan lahan pertanian di Kabupaten Sanggau dapat semakin optimal, dan petani dapat menikmati hasil yang lebih melimpah, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan stabilitas pangan di wilayah tersebut.
Bantuan 271 pompa air dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian untuk kelompok tani di Kabupaten Sanggau merupakan salah satu bentuk dukungan nyata dalam program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Melalui langkah ini, diharapkan produktivitas pertanian padi dan jagung dapat meningkat, mendukung ketahanan pangan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.