DISTPH Gelar Bimtek Gerakan Pertanian Pro Organik

Mantapkan Kinerja dan pengetahuan Penyuluh dan petani dalam sistem pertanian pro organik, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Gerakan Pertanian Pro Organik bagi petani dan penyuluh pertanian bertempat di Hotel Alimoer Kubu Raya. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. Florentinus Anum, M.Si.

Kegiatan bimtek ini diikuti oleh petani dan penyuluh pertanian dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat yang dilaksanakan dari Tanggal 14 sd 16 November 2023. Dalam sambutannya Kepala Dinas menyambut baik dengan diadakannya kegiatan bimtek ini, dimana saat ini persedian pupuk kimia yang semakin mahal dan juga jumlahnya yang semakin berkurang. Pemakaian pupuk kimia yang berlebihan juga tidak baik bagi kelansungan kondisi tanah dimasa datang. Kondisi saat ini, pupuk bukan hanya menyangkut masalah daerah saja tapi sudah menjadi masalah global, semua negara bukan hanya di Indonesia. "jangan menyerah dan jangan menunggu kondisi pupuk akan normal kembali, kita harus berinovasi dan mampu menciptakan pupuk sendiri melalui program BSM3 (buat sendiri mudah murah meriah). Saat ini Pemerintah tengah menggencarkan Program Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik) dan kita dapat memnfaakannya untuk mengatasi permasalahan pupuk yang ada. Manfaatkan kembali penggunaan pupuk an organik, kembalikan pertanian ke khitahnya pertanian yang sustinable agriculture" ujar Anum. Gerakan Pertanian Organik adalah adalah suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang.

Genta Organik sebagai solusi pupuk mahal diluncurkan dengan tujuan menyuburkan tanah, meningkatkan produksi pertanian, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan SDA, yang pada akhirnya mendukung terwujudnya Swasembada Pangan Nasional dan Kedaulatan Pangan Nasional.

"Saat ini kita harus siap, jaga pangan kita dan siap jaga ketahanan pangan kita" ungkap Anum.

15 November 2023