Distan TPH Provinsi Kalbar berhasil kembangkan tanaman bawang merah
Pontianak_Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalbar berhasil melakukan uji coba terhadap tanaman hortikultura, Bawang merah (Allium ascalonicum. L) bisa dibudidayakan diberbagai lahan yang ada di wilayah Kalbar, dengan hasil yang sangat memuaskan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalbar Ir.H.Hazairin,MS mengatakanya dengan adanya pertanian bawang merah di Kalbar, bisa menjadi salah satu peluang untuk menekan inflasi akibat harga bawang merah yg sering tidak terkendali terutama pada hari-hari besar keagamaan.
“ Untuk yang sudah terbukti di kota Pontianak sendiri,hasinya melebihi level nasional, dari lahan kering satu hektar bisa menghasilkan sekitar 8-9 ton bawang merah,” ungkapnya
Sebenarnya berdasarkan pembagian daerah tumbuhnya terdapat 3 macam yaitu tanaman dataran rendah, dataran medium dan tanaman dataran tinggi. Tingkat keasaman tanah yang ideal adalah untuk tanaman bawang merah adalah pada pH 5,6 – 7.
“Kita juga telah mencoba di kota Pontianak pada lahan gambut, hasilnya juga cukup bagus, kemudian kita juga saat ini telah mengembang di daerah Kabupaten Landak, dan hasilnya sangat bagus,”tandasnya
Hazairin sangat mengharapkan para petani bisa mengembangkan budidaya tanaman Bawang merah disetiap desa, maka masalah kelangkaan bawa merah dapat diatasi, apalagi para petani dapat memanfaatkan Dana ADD untuk pengembangan agribisnis bawa merah di Kalbar.
“ Tidak perlu luas masing- masing Desa cukup memanfaatkan lahan seluas 1 hektar diperdesaan, untuk bisa swasembada bawang,” pungkas Kadistan TPH Kalbar
A. PEMBIBITAN
1. Benih
Benih bawang merah merupakan bagian perbanyakan secara generatif yaitu menggunakan biji tanaman bawang merah. Perbanyakan secara generatif merupakan cara mendapatkan bibit yang murah sehingga bisa menekan biaya produksi.
Teknik pembibitan asal biji pada prisipnya sama dengan pembibitan pada tanaman cabai/tomat dengan dengan cara disemai pada polibag pembibitan selama 20 – 25 hari sehingga akan didapatkan bibit dengan 2- 3 bakal daun dengan tinggi antara 5 – 10 cm. pada masa kritis pertama tanaman ini sangat membutuhkan air yang terkendali.
2. Bibit
Bibit bawang merah merupakan bahan tanam vegetatif yang diperoleh dari bulbus dan tidak memerlukan kebun bibit khusus sehingga cara ini meskipun mahal akan tetapi sangat efisien penggunaannya serta produktifitasnya dapat mencapai empat kali lipat daripada menggunakan bibit generatif, cara penggunaannya adalah sbb :
1. Bibit dipilih dari bulb panen tua lebih dari 80 hari untuk dataran rendah dan 100 hari untuk bawang merah dataran tinggi
2. Bibit tua di simpan 2-3 hari. Ukuran benih 1,5 – 2 cm, sehat
3. Kebutuhan benih untuk jarak 20 x 20 dengan bobot benih 5 gram adalah 1,4 ton/ha dan 2,4 ton/ha untuk jarak tanam 15 x 1.
Pada penanaman bibit asal benih, jarak tanam hampir sama dengan penanaman asal bulb, dari satu kemasan benih seberat 10 gram diperoleh 2500 bibit untuk 15 bedeng ukuran 3 x 1,5 m setara 200 - 300 meter persegi lahan. Dengan pertimbangan tersebut bibit asal benih memiliki keunggulan dalam hal nilai ekonomi, tetapi membutuhkan proses awal yang lebih lama.