DISTAN TPH KALBAR DATA BERAS KHUSUS DI DAERAH
Agroinfo
Pontianak - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar mendorong pemerintah daerah melalui dinas pertanian yang ada di 14 kabupaten atau kota untuk mendata beras khusus di daerah masing-masing untuk dikembangkan sebagaimana satu di antara fokus pembangunan pertanian Kalbar 2019.
"Pada tahun ini satu di antara fokus kita adalah budidaya beras khusus. Itu sebagai program kita untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Kalbar," ujar Kadistan Kalbar, Heronimus Hero saat Sosialisasi Program dan Kegiatan Pertanian tahun 2019 di Pontianak, Kamis.
Ia mencontohkan beras khusus yang dimaksudkan seperti beras merah dan hitam serta pertanian organik. Menurutnya setiap daerah memiliki potensi dan kekayaan masing - masing dan itu harus dikembangkan.
"Kembali, ujungnya kita ingin petani sejahtera. Beras khusus yang dihasilakan tentu peluang dan pasarnya sangat terbuka lebar. Harga juga sangat tinggi. Sedangkan untuk perlakuannya untuk tanaman tersebut juga tidak jauh beda dengan biasanya," papar dia.
Terkait kegiatan sosialisasi program kerja dan kegiatan pertanian yang digelar, pihaknya terlebih dahulu mengevaluasi kinerja pertanian di Kalbar selama 2018 lalu terutama menyoroti sejumlah isu yang sangat penting untuk menjadi perhatian demi kemajuan pertanian di Kalbar ke depannya.
Dia mengatakan, satu di antara isu yang diperhatikan yakni penetapan luas lahan sawah. Berdasarkan SK Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia di mana luas sawah di Kalbar sebesar 155.818 hektare.
"Penetapan yang ada tahun lalu itu hampir separuh lahan kita hilang. Setelah kami validasi dan hasilnya sangat jauh berbeda dengan di lapangan yakni 300.200 hektare. Kita terus melakukan validasi," kata dia.
Menurut Hero luas lahan tentu berkaitan dengan jumlah program yang masuk ke Kalbar dari Kementerian Pertanian seperti kuota pupuk, bibit dan lainnya. Kemudian juga berpengaruh pada produksi padi Kalbar karena BPS akan mencatat berdasarkan luas lahan.
"Dalam penetapan lahan yang ada tersebut sawah irigasi yang masuk. Padahal di Kalbar itu ada sawah tadah hujan dan ladang. Saat ini kita masih menunggu finalisasi lahan oleh Kementerian Pertanian. Kondisi yang ada juga dialami provinsi yang lain," kata dia.
Dikatakan Hero untuk program 2019 ini masih mengacu pada peningakatan produksi baik tanaman pangan maupun hortikultura untuk mendukung ketahan pangn di Indonesia.
"Pembangunan jalan pertanian, dukungan Alsintan, irigasi, asuransi pertanian dan lainnya terus kita laksanakan di tahun ini. Semoga ini berjalan lancar sehingga ketahanan pangan kita semakin baik," harap dia.