BIMTEK PENINGKATAN KAPASITAS BPP SE-KALIMANTAN BARAT
Pontianak (Agroinfo) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat memperkuat kapasitas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai salah satu ujung tombak upaya peningkatan produksi pertanian.
"Untuk itu, dilakukan bimbingan teknis kepada BPP se-Kalbar di Pontianak," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat Kalbar Heronimus Hero di Pontianak, Jumat.
Ia mengatakan, bimtek dimaksudkan untuk menggerakkan BPP sebagai simpul para penyuluh pertanian.
"Tujuannya untuk menggerakkan karena BPP inikan simpul koodinasinya para petugas penyuluh, mantri tani, pengamat organisme pengganggu tumbuhan, dan pengawas benih tanaman," ujarnya
Hero menyebutkan, para penyuluh di BPP ini adalah ujung tombak Distan-TPH di daerah, khususnya di setiap kecamatan. Secara khusus, peningkatan kapasitas ini dimaksudkan agar BPP dapat lebih gencar dalam menggerakkan para petugas penyuluh pertaian.
"Bisa memobilisasi, menggerakkan masyarakat khususnya pelaku usaha tani untuk meningkatkan produksi pangan," ucapnya.
Peserta bimtek yang pembukaannya dilakukan pada Kamis (12/7) ini dibekali di antaranya dengan pengetahuan kebijakan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
"Mereka harus tahu apa-apa yang menjadi target kami, termasuk berapa luas yang harus ditanam di Kalimantan Barat, berapa produksi yang ingin dicapai 2018, dan apa strategi-strategi yang harus dijalankan," kata Hero.
Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan beberapa aplikasi informasi yang dapat mempermudah sistem kerja para penyuluh.
"Kemudian ada juga pemantauan untuk pemanfaatan alat mesin pertanian di lapangan, biar lebih efektif mendukung peningkatan produksi," tutur Hero.
Kadistan-TPH Kalbar mengatakan, selain mempersolid para penyuluh yang ada di BPP, peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat berdampak baik bagi para petani yang ada di Kalbar.
"Mereka harus semakin solid sebenarnya karena petani berharap besar pada para petugas di lapangan. Makanya disampaikan bahwa BPP ini simpul koordinasinya para petugas lapangan yang mendukung pembangunan pertanian. Nah, di situ mereka berfungsi sebagai sumbernya informasi bagi para petani khususnya. Kemudian sumber jaringan," tuturnya.
Menurut Hero, keberadaan BPP sangatlah strategis, di mana wadah yang berpusat di setiap kecamatan ini, dapat lebih memudahkan dalam hal koordinasi di tingkat daerah.
"Armada kami di provinsikan terbatas. Nah BPP inikan di kecamatan, jadi di kecamatan inilah yang langsung ke desa-desa melalui penyuluhnya yang berkoordinasi dengan BPP agar lebih efektif menggerakkan," ucapnya.
Secara keseluruhan, ada 145 BPP di Kalbar. "Memang ada beberapa kecamatan yang belum ada BPP, karena keterbatasan SDM. Jadi ada beberapa kecamatan masih gabung," kata Hero.