• Selamat Datang di Website Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Direktur PPHTP Kementan RI panen raya padi di Kubu Raya

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementerian Pertanian RI, Batara Siagian yang didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar beserta kepala dinas terkait di daerah melakukan panen raya padi di Desa Pal IX, Kubu Raya, Senin (13/2/2023).

Direktur PPHTP Batara Siagian mengapresiasi petani dan pemerintah daerah yang selalu fokus dalam menghadirkan ketahanan pangan bagi daerah dan nasional. Dalam kesempatan itu ia mengatakan ke depan Provinsi Kalbar harus siap menghadapi transpormasi di sektor pertanian dan hal itu tidak terlepas dari dampak hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.

"Kalbar menjadi provinsi penyangah IKN yang berada di Kaltim. Untuk itu pasti ada transformasi termasuk di sektor pertanian dan Kalbar harus siap. IKN ini sudah di depan mata," jelas dia.

Ia menjelaskan di antara transformasi yang perlu menjadi perhatian yakni usaha pertanian. Peredaran dan kebutuhan akan beras tentu akan meningkat dan bertambah karena memang Kalbar menjadi bagian provinsi penyanggah IKN.

"Adanya IKN nanti Kalbar akan dihadapkan pada penguasaan perdagangan terutama di sektor pangan. Komoditas menjadi hal yang penting. Nah, perlu antisipasi dan lainnya bagaimana suplai dan stok beras harus bisa dijaga," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa Provinsi Kalbar sejauh ini terus surplus produksi padi atau beras. 

"Pada 2022 lalu dari luas lahan 242.973 hektare produksi mencapai 1,26 juta GKG atau 890 ribu ton beras. Kebutuhan beras tahun lalu dari 5,4 juta penduduk mencapai 514 ribu ton maka ada surplus capai 316 ribu ton. Kami akan terus memaksimalkan capaian untuk pembangunan pertanian di Kalbar," kata dia.

Untuk 2023 ini, menurutnya menjadi bagian provinsi yang dinyatakan Menteri Dalam Negeri RI yang surplus beras hingga Maret 2023.

"Dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional, Kalbar dinyatakan bagian dari 16 provinsi yang dinyatakan surplus beras hingga Maret 2023," jelas dia

Ia menjelaskan kondisi tersebut sebagaimana prediksi dan di lapangan. Menurutnya di periode Januari - Maret ada 167 ribu hektare luas lahan dipanen.

"Dari luas tersebut diproyeksikan 483 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 317 ribu ton beras. Sedangkan untuk kebutuhan beras Januari - Maret 2023 dari 5,4 juta penduduk Kalbar sebesar 137 ribu ton beras. Artinya memang ada surplus 180 ribu ton beras di Kalbar," papar dia.

Tags: 

Share

Government Public Relations

Facebook Fanspage

Visitor

Login anggota