• Selamat Datang di Website Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

Begini Panen Perdana Padi Teknologi Hazton di Kalbar

Begini Panen Perdana Padi Teknologi Hazton di Kalbar

Sambas - Pada hari Sabtu, 4 Februari 2017, dilaksanakan sebuah gawe besar yang dilakukan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Apa gawe besar itu?

Panen Perdana Padi Teknologi Hazton. Demikian nama gawe besar tersebut. Bertempat di Desa Sepinggan, Kecamatan Semparuk,  Kabupaten Sambas.

Kepala Unit Perbanyakan Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPBTPH) Provinsi Kalbar atau lebih dikenal BBI Peniraman, Anton Kamaruddin, mengungkapkan, program Hazton ini merupakan program dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia yang dialokasikan 10.000 hektar di Kabupaten Sambas. 

Anton Kamaruddin berujar, sedangkan untuk di Kecamatan Semparuk 1.250 hektar. Dari hasil ubinan di tiga titik sample diperoleh hasil 10.7 ton per hektar. Varietas yang digunakan adalah Cilosari yang berasal dari Batan dan merupakan varietas yang sudah cukup lama dan adaftif serta tahan opt terutama penyakit blas dan hama wereng.

"Luar biasa. Program haztonnya. Jika diikuti dari waktu yang lalu di beberapa kabupaten rata-rata di atas 10 ton. Dan program 40.000 hektar haztonnya juga sukses," ujar Anton Kamaruddin.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sambas, Musanif menyebut, ini adalah acara panen yang ke-14. "Yang diacarakan oleh Gapoktan," kata Musanif.

Musanif menjelaskan, dari hasil ubinan dari 3 titik didapat rata2 10.7 ton perhektar. Hasil ini, Musanif menjelaskan, jauh di atas rata-rata hasil di Kecamatan Semparuk sekitar 3 ton.

"Sedangkan dari seluruh acara panen yang telah dilaksanakan, sementara ubinan tertinggi di Desa Tebas Sungai," ujar Musanif.

Sementara itu, Bupati Sambas Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, mengaku gembira atas apa yang dicapai petani. Orang nomor satu di Kabupaten Sambas itu juga menyoroti masalah yang mungkin timbul akibat melimpahnya produksi gabah secara keseluruhan. 

"Kami akan wajib seluruh pegawai negeri di Kabupaten Sambas untuk membeli beras lokal petani Sambas," kata Atbah Romin Suhaili, dengan penuh semangat.

Lain halnya Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Daniel Johan. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berjanji akan berupaya terus mendorongnya agar program Hazton tetap diperluas. Caranya adalah dengan penyebaran setelah melihat kenyataan di lapangan berhasil meningkatkan produksi. 

"Untuk Kabupaten Sambas akan diupayakan dari 10.000 hektar menjadi 20.000 hektar," kata Daniel Johan menegaskan. 

Sekadar informasi untuk diketahui. bahwa pada acara panen ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Daniel Johan, Bupati Sambas, Sambas, Anggota DPRD Sambas, OPD Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi, Gapoktan, petani, dan masyarakat desa. (*)

 

Share

Government Public Relations

Facebook Fanspage

Visitor

Login anggota